Obat Tradisionals Ampuh dan Aman

  • Latest News

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Sabtu, 27 Juni 2015

    Hendryanto Andrie. DH Hadiri HANI di Istana Merdeka

    Ketua Umum Gema Nusantara Anti Narkoba Hendryanto Andrie. DH mengikuti upacara HANI 2015 di Istana Merdeka, Jum'at (26/6/2015). Yang mengangkat tema “Let’s Develop Our Lives Our Communities Our Identities Without Drugs”.
    Peringatan yang untuk menyadarkan manusia sedunia untuk membangun solidaritas bangsa-bangsa sedunia, untuk bersama-sama mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
    Indonesia Darurat Narkoba
    Dampak kerusakan yang ditimbulkan dari peredaran gelap Narkoba digolongkan dalam kejahatan luar biasa (extraordinary crime) dan serius (serious crime). Terlebih, peredaran gelap Narkoba bersifat lintas negara (transnational) dan terorganisir (organized) sehingga menjadi ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak.
    Situasi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di Indonesia saat ini sudah berada pada level Darurat. Angka prevalensi penyalah guna Narkoba secara nasional adalah 2,18% dari jumlah penduduk Indonesia berusia 10 – 59 tahun atau sekitar 4 juta jiwa. Diprediksi jumlah penyalah guna Narkoba akan meningkat menjadi 5 juta jiwa di tahun 2020.


    Seluruh komponen bangsa Indonesia untuk bangkit bersama dalam menanganai permasalahan Narkoba secara komprehensif melalui sebuah gerakan yang dinilai paling ideal dalam upaya menekan angka prevalensi penyalah guna Narkoba. Gerakan tersebut adalah “Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba”. Melalui gerakan penyelamatan penyalah guna Narkoba ini, diharapkan angka prevalensi akan turun dari 4 juta jiwa menjadi 3,7 juta jiwa di tahun 2020.



    Berikut cuplikan isi pidato Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang mengajak seluruh masyarakat dan juga stake holder untuk menata ulang langkah bersama dalam mengatasi masalah narkoba, yaitu antar lain ;

    “Pertama, langkah pencegahan penyalahgunaan narkoba secara lebih gencar dari pusat hingga ke daerah, dan terukur serta berkelanjutan.

    Yang kedua, peningkatan upaya terapi dan rehabilitasi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba. Tahun lalu yang menjalani rehabilitasi kurang lebih 18 ribu, tahun ini 100 ribu, tahun depan saya sudah sampaikan ke Kepala BNN yaitu 200 ribu, jadi setiap tahun kita llipatkan lagi karena memang kita kejar kejaran dengan peningkatan penyalahgunaan narkoba yang memang terus meningkat.

    Yang ketiga, keberanian penegakan hukum. Keja mereka, tangkap mereka, penegakkan hukuma yang efektif dan langkan pemberantasan peredaran narkoba harus betul-betul dikerjakan dengan serius. Tangkap dan tindak tegas bandar,pengedar dan para pemain besarnya, tidak ada ampun dan saya meminta pada para aparat untuk meningkatkan kemampuan dan perkuat kerja sama antar lembaga jangan terjebak pada ego sektoral. Perluas kerja sama intelijen narkoba, dengan komunitas internasional , tindak keras oknum aparat yang menjadi backing bandar narkoba.

    Perketat pengawasan, LP, yang bisa disalahgunakan sebagai pusat peredaran narkoba. ini harus berhenti. Tidak ada lagi LP yang digunakan sebagai pusat peredaran narkoba. Tingkatkan pengawasan di laut. Kita punya ribuah pelabuhan, besar kecil maupun sedang, semuanya harus diawasi, serta wilayah pesisir yagn sering jadi tempat penyelundupan narkoba. Terakhir, kenali modus-modus baru dalam penyelundupan narkoba”, pungkas Presiden RI.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar :

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Hendryanto Andrie. DH Hadiri HANI di Istana Merdeka Rating: 5 Reviewed By: GentaraNews
    Scroll to Top