Obat Tradisionals Ampuh dan Aman

  • Latest News

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Kamis, 06 Juli 2017

    Persentase Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta Pengguna Narkoba Tertingg


    Pelajar dan mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat pertama pengguna narkotika dan psikotropika (narkoba) jenis sabu dan ganja. Berdasarkan penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Universitas Indonesia (UI) tahun 2017, jumlahnya mencapai 2,6 persen dari total penduduk sekitar 3,6 juta jiwa.

    Kepala Bidang Pemberantasan Narkotika BNN DIY AKBP Mujiyana menyatakan, para pelajar dan mahasiswa terdaftar sebagai warga Yogyakarta. Berikutnya, pendatang dari Jakarta, Riau, Surabaya, dan Bandung serta pelajar dan mahasiswa pendatang dari daerah lain. Jumlah pengguna narkoba kalangan ini dianggap tertinggi karena jumlah penduduk di DIY relatif lebih sedikit. Misalnya jika dibandingkan dengan DKI Jakarta yang jumlah pelajar dan mahasiswa pemakai narkoba penempati urutan kedua secara nasional.

    Domisili para pelajar dan mahasiswa DIY yang mengguna narkoba terbanyak di Sleman (khususnya di Kecamatan Depok, kawasan lokasi kampus besar dan terbanyak), Kota Yogyakarta, Bantul, Kulonprogo, Wonosari.

    Menjawab pertanyaan wartawan di kantor BNN DIY, Kamis, 6 Juli 2017, dia mengatakan, latar belakang ekonomi keluarga dan intensitas kontrol orangtua jadi faktor utama mendorong penggunaan narkoba. “Pelajar dan mahasiswa yang menggunakan narkotika berasal dari keluarga mampu dan kurang pengawasan. Para pendatang khususnya. Orangtuanya memberikan uang saku yang lebih dari cukup, sementara kontrolnya kurang,” ujar dia di sela kegiatan donor darah.

    Menurut dia, para Persentase Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta Pengguna Narkoba Tertingg. Profil konsumen narkoba tersebut terdiri dari pengguna kecanduan, pengguna aktif yang belum kecanduan, dan mereka yang solidaritas dengan teman (ikut-ikutan dan menemani saat teman memakai narkoba).

    Yang mengejutkan, kata Mujiyana, konsumen terpelajar tersebut membeli shabu dan ganja dengan harga lebih mahal dari pasar umumnya di daerah lain. “Kalau di Jakarta atau kota lain harga 1 gram shabu Rp 1 juta misalnya, para pemakai di DIY mau membayar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per 1 gram shabu. Ini mengindikasikan antara persediaan narkoba yang beredar lebih sedikit dari kebutuhan pemakai.”

    Sepanjang semester pertama 2017, BNN telah mengungkap dan menggerebek 12 kasus peredaran narkoba. Pengungkapan awalnya di wilayah kabupaten/kota di DIY. Dalam pengembangannya, narkoba yang beredar di Yogyakarta sumbernya dari gudang di kotar sekitarnya seperti Kebumen, Magelang, Semarang, Wonosobo.

    “Ini menandakan bandar narkoba sangat sulit untuk memasok narkoba ke Yogyakarta. BNN dan Kepolisian selalu memotong jalur mereka sebelum masuk Yogyakarta,” ujar dia.

    Ketatnya pengawasan narkoba tersebut tidak menihilkan narkoba di kota pelajar ini. Para bandar narkoba membuat pola baru pemasaran dengan mengedarkan narkoba dalam jumlah terbatas. Caranya, bandar narkoba mengemas narkoba dalam pipet seberat 0, 5 sampai 1 gram. Kemudian anggota jaringan yang bertugas mengedarkan narkoba menanam paket narkoba di dalam tanah di daerah tertentu seperti perempatan jalan atau lokasi yang mudah dikenali.

    Pemasaran melalui jaringan telepon seluler dengan nomor instan atau satu sampai dua kali pakai langsung dimusnahkan. Ketika kedua pihak sepakat transaksi, pengedar mengarahkan pembeli untuk mengambil sendiri barangnya di lokasi penanaman narkoba. Contoh kasus terungkap, narkoba ditanam di depan Apotik Kimia Farma Jalan Kaliurang. Ketika pembeli sedang menggali paket narkoba, petugas yang membuntuti menyergap. Di sini terlibat modus yang relative baru.

    “Tujuan para anggota jaringan narkoba menggunakan modus menanam paket narkoba di tanah untuk memotong rentetan anggota jejaring yang terlibat. Apabila terungkap satu paket, yang kena pengguna dan satu pengedar. Jaringan lebih tinggi lagi sulit diungkap,” kata Mujiyana.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar :

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Persentase Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta Pengguna Narkoba Tertingg Rating: 5 Reviewed By: GentaraNews
    Scroll to Top