Obat Tradisionals Ampuh dan Aman

  • Latest News

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Kamis, 05 Januari 2017

    Banyak Pengkhianat Bangsa Dalam Penerapan P4GN

    Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara), mengajak seluruh lapisan masyarakat harus berperan aktif dalam hal Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kalau tidak ingin Indonesia kehilangan generasi, karena sekarang ini di Indonesa banyak pengkhianat yan ingin NKRI terpecahbelah karena narkoba.

    Tidak terbayangkan bagaimana bisa 50 persen peredaran narkoba dikendalikan dari Lapas, termasuk dilakukan oleh jaringan Freddy Budiman, terpidana mati narkoba.

    Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara), mencermati, mensikapi dan terus mengawasi agenda-agenda dari jaringan narkotika di Indonesia, yaitu regenerasi pangsa pasar yang memang gencar dilakukan, saking kejamnya jaringan-jaringan narkotika ini, mereka yang jadi bandar dan pengedar sudah tidak kenal lagi belas kasihan, dan menyebarluaskan narkoba ke anak-anak kecil. Begitu biadabnya, mereka meracuni anak-anak dan cucu-cucu kita yang sedang sekolah.

    "Seluruh masyarakat Indonesia harus tahu bila BNN Selama ini kalau bertindak malah di-bully, malah dibilang melanggar HAM, padahal yang BNN tindak itu pelaku pelanggaran HAM berat,"kata LE Putra, Wakil Ketua Umum Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara)

    "Kalau begitu semua Lsm/Ormas di Bawah binaan BNN harus bersinergi atau membuat Deklarasi Perang Melawan Narkoba". Saran LE Putra.

    LE Putra yang sempat berdiskusi dengan Kepala BNNP Maluku Utara Kombes Pol. Drs. Richard M Nainggolan, MM, MBA disela-sela tugasnya di Jakarta, untuk penguatan pemberdayaan masyarakat, yang akan melibatkan Tokoh Kesultanan, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, LSM/ORMAS Peduli anti narkoba untuk diterapkan di Maluku Utara, saat berada di Kantor BNN RI, Cawang. Kamis (5/1/2017).

    Menurut LE Putra, Seluruh masyarakat Indonesia harus tahu bila BNN Selama ini kalau bertindak malah di-bully, malah dibilang melanggar HAM, padahal yang BNN tindak itu pelaku pelanggaran HAM berat, kepada Kombes Pol. Drs. Richard M Nainggolan, MM, MBA

    "Sekarang Indonesia berperang melawan narkoba sudah mendapat dukungan Presiden Jokowi dan Pak Buwas, tetapi mari kita lihat dukungan dari pembantu-pembantu Presiden, yang selama ini Ormas Anti Narkoba rasakan memang tidak berbuat apa-apa. Sebagian besar kementerian yang ada di Kabinet Kerja masih merasa narkoba bukan bagiannya, dan merasa itu tanggung jawab BNN dan Polri", ajak Le Putra

    Seluruh rakyat Indonesia harus ingat bahaya yang mengancam Indonesia selain korupsi adalah narkotika. Bila pemberantasan narkoba hanya dilakukan biasa-biasa saja saat ini, maka 20 tahun mendatang Indonesia akan mengalami "lost generation".

    Bahkan Keresahan ini disampaikan jenderal bintang tiga polisi yang sering disapa Buwas, resah. Keresahan ini disampaikan saat berpidato seusai menyaksikan pengucapan dan penandatangan Pakta Integritas Pejabat Pemprov Bengkulu yang digelar di Sport Center di kawasan Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Senin (1/3/2016). Buwas mengaku keresahan ini juga pernah ia sampaikan ke Presiden Jokowi.

    Saat menghadap Presiden, Buwas menyampaikan fakta mencengangkan pemeriksaan narkoba di sebuah sekolah di Medan. "Bayangkan, dari 70 sampel yang diambil, 58 sampel terindikasi positif narkoba," kata Buwas.

    Dengan fakta ini, maka Buwas ingin pemberantasan narkoba dilakukan secara masif dan tidak biasa-biasa saja. "Di depan Presiden, saya sampaikan kalau pemberantasan narkoba hanya biasa saja, kalau saya diizinkan Tuhan hidup sampai 20 tahun mendatang, maka saya akan melihat lost generation," tegas Buwas.

    "Ini fakta. Saat saya diminta berbicara di depan pejabat MenkumHam, fakta ini saya sampaikan dan saya meminta yang tidak percaya silakan membantah di depan saya. Tapi tidak ada yang membantah. Kalau peredaran narkoba di lapas ini bisa kita selesaikan, berarti setengah peredaran narkoba di Indonesia bisa diselesaikan," kata dia.

    Buwas juga mengungkap temuannya di Lapas di Jawa Timur baru-baru ini. Para tahanan bisa leluasa melakukan komunikasi dengan bandar-bandar narkoba untuk mendatangkan narkoba dari luar negeri. Mereka memiliki alat yang canggih. Bandarnya orang Pakistan, barangnya dari Taiwan, barangnya akan dikirim dari Malaysia.

    Karena itu, Buwas akan terus masif melakukan pemberantasan narkoba. "Saya memang harus buas kepada narkoba," tegas dia.

    "Saya pernah sampaikan ke Presiden, bahwa saya bangga diberi amanah untuk menangani narkoba, karena saya bisa selamatkan jiwa raga generasi bangsa. Saya juga sampaikan, pak presiden bila memang lihat saya tidak bisa bekerja lagi, mohon diganti," ujar dia.

    Buwas mengapresiasi apa yang dilakukan jajaraj Pejabat Pemprov Bengkulu dalam menandatangani Pakta Integritas, yang salah satunya berisikan perang terhadap narkoba. Dia meminta gubernur bila memang ada pejabatnya yang terlibat narkoba maka harus dipecat. Ini juga telah menjadi komitmen lembaga-lembaga negara dan pemerintahan.

    Di jajaran BNN, Buwas mengaku baru memecat 4 anggotanya karena terlibat narkoba. Dia juga mengaku menolak permintaan Kapolri untuk merehabilitasi anggota Polri yang terlibat narkoba sebelum dipecat terlebih dulu.

    Penandatanganan Pakta Integritas oleh 1.108 pejabat eselon 1 hingga 4 Pemprov Bengkulu ini dipimpin Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan disaksikan juga oleh Ketua KPK Agus Rahardjo, Kepala Ombudsman RI Amzulian Rivai, dan mantan Ketua MK Mahfud MD.



    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar :

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Banyak Pengkhianat Bangsa Dalam Penerapan P4GN Rating: 5 Reviewed By: GentaraNews
    Scroll to Top