Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Drs. Budi Waseso menegaskan, akan memeriksa Kepala Lapas (Kalapas) Cipinang, Jakarta Timur Kunto Wiryanto terkait temuan fasilitas mewah di dalam Lapas Jaringan terpidana mati yang dieksekusi mati, Fredy Budiman.
"Sedang kita periksa (Kalapas)," ujar Buwas sapaan akrab Budi Waseso di Kantor BNN Cawang, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2017).
Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu juga menyatakan, dengan adanya temuan ini, pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham (Dirjen Pas Kemenkumham).
Buwas menekankan jika dari pihak Dirjen Pas tidak melakukan evaluasi dan pembenahan internal secara mendalam. Maka, temuan fasilitas mewah yang di fasilitasi oleh oknum sipir akan kembali terjadi.
"Kita berkali-kali koordinasi dan kalau dibiarkan akan seperti ini terus. Kalau tidak ada pembersihan sistem internal besok akan ditemukan lagi," ujar Buwas.
Sementara itu, dikonfirmasi hal ini, Kalapas Cipinang, Jakarta Timur Kunto Wiryanto mengklaim tidak ada fasilitas mewah yang diberikan kepada para penghuni tahanan. "Tidak ada fasilitas mewah di Lapas I Cipinang," kata Kunto.
Padahal, sebelumnya, petugas BNN melakukan penggeledahan terhadap sel jaringan terpidana mati tereksekusi mati, Fredy Budiman mendapatkan fasilitas mewah di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur. Hal tersebut terungkap saat petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penggeledahan di kamar Haryanto Chandra alias Gombak.
Di ruangan tersebut terdapat kamera pengawas atau CCTV yang bisa memonitor setiap orang yang datang, kemudian di dalam Lapas juga bisa memelihara Ikan Arwana di dalam aquarium yang besar. Selain itu, pada saat penggeledahan tim juga menemukan aktivitas para narapidana sedang menghisap sabu di dalam ruangan sel.
(fmi)
0 komentar :
Posting Komentar