Satu-satunya sanksi yang akan diberikan bagi prajurit Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX/Ambon yang terlibat masalah narkoba adalah hukuman pemecatan.
Sanksi dimaksud, tidak hanya berlaku bagi prajurit TNI AL, melainkan berlaku juga bagi pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Lantamal IX/Ambon dan anggota Korcab IX Daerah Jalasenastri Armada Timur.
Hal ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Ade Supandi, saat memberikan arahan kepada prajurit TNI AL, di Marshailling Area Lantamal IX/Ambon, Jumat (9/6).
”Tidak ada prajurit Lantamal IX yang terpengaruh dengan narkoba karena hukumannya sudah jelas, yaitu pemecatan,” tegasnya.
Mencapai visi TNI Angkatan Laut yang berkelas dunia atau World Class Navy, jelasnya, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki harus lebih ditingkatkan.
Untu itulah, tegasnya, TNI AL membuka kesempatan yang luas-seluasnya bagi para prajurit yang ingin mengembangkan diri dan kualitasnya melalui pendidikan dan penugasan.
Berangkat dari itu, akunya, setiap prajurit TNI AL yang ingin melanjutkan pendidikan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan standar sekolah yang dituju.
”TNI AL membuka seluas-luasnya untuk meningkatkan kualitas SDM prajuritnya yang mau mengembangkan diri melalui pendidikan dan penugasan, dengan syarat harus memenuhi input sesuai dengan sekolah itu,” ujarnya.
Acara tatap muka ini merupakan rangkaian kujungan Safari Ramadan 1438 Hijriyah KASAL dan rombongan selama 2 hari di Ambon.
Turut hadir dalam tatap muka ini, Ketua Umum Jalasenastri Ny. Endah Ade Supandi dan beberapa pengurus, Asisten Pengamanan (Aspam) Kasal Laksamana Muda TNI Agus Heryana, Asisten Personel (Aspers) Kasal Laksamana Muda TNI Karma Suta, dan Kepala Dinas Pengamanan Angkatan Laut (Kadispamal) Laksamana Pertama TNI Supriatno Irawan.
Usai acara tatap muka ini, dilanjutkan dengan peninjauan fasilitas di Lantamal IX dan pembangunan dermaga TNI AL di Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon oleh KASAL dan rombongan.
0 komentar :
Posting Komentar