Gema News.Com - Kepala BNN-RI, DR. Anang Iskandar , SH. MH mengatakan pemerintah kini tengah mewaspadai serta mengantisipasi masuknya narkoba ke dalam negeri. Terutama narkoba yang masuk dari Malaysia.
Dari perbatasan-perbatasan ini yang paling sering kita tangkap asalnya dari Malaysia," kata , DR. Anang Iskandar , SH. MH, saat menghadiri acara Asean Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMDM) ke-3 di Hotel Pullman, Jakarta, kemarin. Data pengedar narkotika masuk melalui Malaysia Via Jalan Darat Melalui :
§
1. 1. Selawak Entikong Pontianal kalbar.
2. 2. Sabah Bukit Keramat Nunukan Kaltara .
3. 3. Sungai Nyamuk Nunukan Kaltara.
Juga melalui Timor Timur dan Papua Nugini, NTB Dan NTT Perbatasan Australia Indonesia, Sedangkan melalui Jalur Laut. Malaysia Ke Indonesia :
1. 1.. Bagan Siapi api. Riau.
2. 2. Belawan. Tanjung Balai Asahan Sumut
3. 3. Tanjung balai karimun.
4. 4. Batam.
5. 5. Dumai.
6. 6. Tanjung Perak Jatim
7. 7. Perulak Aceh Timur.
Sungai nyamuk jalur philipene. sabah .nunukan kaltara Dari perbatasan-perbatasan ini yang paling sering kita tangkap asalnya dari Malaysia.
"Kerugian dari seluruh Asean kurang lebih Rp 100 triliun dan separuh dari itu, kurang lebih Rp 48 triliun adalah kerugian Indonesia akibat bisnis narkoba," kata Anang Iskandar
Untuk mengantisipasi masuknya narkoba ke Indonesia, katanya, diperlukan kerjasama intensif dengan Malaysia. "Khususnya Asean. Kita punya kerjasama yang cukup erat dengan mereka-mereka," tambah Anang Iskandar.
Kerjasama ini pun dilakukan guna mencapai program Asean bebas narkoba 2015. Ia menjelaskan bentuk kerjasama ini dapat dilakukan secara bilateral antar negara.
Anang menjelaskan bentuk kerjasama ini dapat dilakukan secara bilateral antar negara, "Misalnya tentang interdiksi pelabuhan-pelabuhan dan tukar menukar informasi negara-negara di Asean agar kita bisa menangkap atau menangkal sebelum masuk ke Indonesia atau di tengah laut bisa kita lakukan penangkapan," jelas Anang.
0 komentar :
Posting Komentar