Dalam kesempatan tersebut Buwas merasa bangga dapat berbicara di depan para calon pemimpin bangsa. Menurutnya mahasiswa adalah aset bangsa sebagai penerus kemajuan negara Indonesia.
Melihat mahasiswa sebagai aset yang berharga bagi Negara, maka mahasiswa dapat menjadi sasaran yang strategis untuk menghancurkan suatu Negara.
"Saat ini bangsa Indonesia telah menjadi suatu ancaman bagi negara lain, oleh karena itu kita harus waspada dengan upaya-upaya bangsa lain untuk menghancurkan Negara Indonesia,” papar Budi Waseso.
Kepala BNN mengingatkan bahwa aset yang paling berharga suatu bangsa adalah manusia, sedangkan aset yang paling berharga bagi manusia adalah kualitas intelektual. Maka jika intelektual dapat dihancurkan oleh narkoba, maka bisa dipastikan negara Indonesia dapat hancur.
Pada paparannya, Buwas mengatakan bahwa pada tahun 2016 jumlah narkoba jenis sabu yang masuk ke Indonesia sebanyak 250 ton pertahun.
"Dari jumlah sabu yang masuk ke Indonesia tersebut tidak ada yang balik lagi ke negara yang mengirimnya, semuanya habis terjual di Indonesia,” ungkap Buwas.
Hal ini menandakan bahwa Indonesia menjadi pangsa pasar yang bagus. Budi Waseso mengatakan saat ini Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar se- Asia Tenggara bahkan di Dunia. Oleh karena itu, Ia sangat berharap kepada Mahasiswa agar dapat membantu dalam upaya pencegahan, dengan memberikan kesadaran bagi yang lain.
Dalam kesempatan itu pula Kepala BNN meminta kepada Mahasiswa yang hadir untuk lebih serius dalam upaya pencegahan.
Sementara itu, Prof. dr. Ali Gufron Mukti, MSc, PhD, selaku Rektor Usakti, mengatakan saat ini pihaknya secara konsisten dalam upaya menangani pencegahan di Usakti.
"Di Universitas Trisakti telah dibentuk Divisi Mahasiswa Anti Narkoba atau DMAN untuk melakukan upaya pencegahan di sini,” ungkap Ali.
Selain itu, Usakti juga membangun komunikasi dengan para orang tua mahasiswa agar anaknya terhindar dari penyalahgunaan narkoba.
Selain memberikan kuliah umum, Budi Waseso juga turut menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam hal pemanfaatan video tron yang dimiliki oleh Usakti dan menggunting pita yang menandakan dimulainya kerjasama.
LEP
0 komentar :
Posting Komentar