Penyalahgunaan narkotika sudah bukan lagi fenomena baru di kalangan anak sekolah, dan tampaknya lebih menyebar luas, Ada bukti statistik bahwa kontak pertama anak dengan narkoba umumnya dimulai saat kelas 6 sampai 8 (usia 12-14 tahun).
Bendahara Umum Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara) Sdr. Getri Antito, S.E, S.H menyoroti terus untuk dapat membangunan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kamtibmas yang mengarah pada penyalahgunaan narkoba dan Minuman keras.
"Kenakalan remaja dan penyakit masyarakat diantaranya masalah Narkoba dan Miras. Usia remaja sangat rentan untuk dipengaruhi, mereka yang awalnya tidak tahu dengan Narkoba dan miras menjadi tahu karena pengaruh dari pergaulan yang salah, bahkan ada beberapa remaja yang beranggapan kalau tidak menggunakan narkoba atau miras tidak gaul,” ucap Getri Antito yang juga berprofesi sebagai Pengacara ini.
Getri menambahkan, dalam rangka upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan Narkoba serta meningkatkan hubungan sinergitas antara Polri, BNN dengan masyarakat, GENTARA bersama anggota dan tokoh masyarakat akan terus melaksanakan pembinaan serta penyuluhan dan mengajak kepada anak-anak usia remaja untuk lebih waspada terhadap bahaya Narkoba, karena menurutnya pada usia remaja merupakan usia yang sangat rentan untuk di pengaruhi dengan hal-hal yang sifatnya negatif.
“Peran aktif masyarakat dan kesadaran masyarakat khususnya para remaja sangat diperlukan untuk memerangi penyakit masyarakat, prinsip kita adalah lebih baik sedia payung sebelum hujan,” tutur Getri.
Apa pemicu anak remaja menggunakan narkoba?
Kebanyakan kontak pertama anak dengan narkoba dimulai dengan penggunaan obat eksperimental dalam situasi sosial.
Beberapa faktor berperan dalam penyalahgunaan narkoba, termasuk masalah keluarga dan pengaruh teman sebaya, kesehatan mental secara keseluruhan, dan riwayat candu di keluarga.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mulai bereksperimen pada usia muda memiliki kesempatan lebih tinggi mengidap kecanduan di kemudian hari. Inilah sebabnya mengapa penting untuk melihat tanda-tanda dari penyalahgunaan pada remaja dan dewasa muda awal. Kebanyakan individu mulai menyalahgunakan setidaknya satu substansi sebelum menjadi pecandu utuh.
Ada garis tipis antara penggunaan biasa dengan penyalahgunaan dan kecanduan narkoba. Sangat sedikit pecandu mampu mengenali ketika mereka telah melewati garis itu. Sementara frekuensi atau jumlah obat yang dikonsumsi tidak selalu merupakan penyalahgunaan obat atau kecanduan, kedua hal ini sering dijadikan indikator masalah terkait obat-obatan terlarang.
0 komentar :
Posting Komentar