BNNK Bireuen Melakukan upaya “Demand Reduction”, menggelar Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba di lingkungan Pendidikan dan kelompok Masyarakat yang berlangsumg di meeting room cafe Bireuen Parte.
Hal yang disampaikab Kepala BNNK Bireuen, Saiful Fadhli, S.STP. M.Si yaitu kegiatan Asistensi Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba ini merupakan awal dari rangkaian program pencegahan dan pemberdayaan masyarakat.
Diharapkan ke depan secara bersama-bersama dengan pihak-pihak yang telah berkomitmen ini akan menyusun standar pelaksanaan operasional program yang telah disepakati pada kegiatan Asistensi.
“Semoga dengan adanya sinergitas dan komitmen bersama ini dapat menekan laju angka prevalensi penyalahguna Narkoba di lingkungan pendidikan dan Masyarakat,” pungkasnya
Kegiatan awal tahun BNNK Bireuen itu dilaksanakan selama tiga hari, mulai 28 Februari – 2 Maret 2017, mengusung tema “Optimalisasi Peran Lembaga Pendidikan Dan Aparatur Desa Dalam Implementasi Program P4GN Di Lingkungan Sekolah Dan Masyarakat”.
Dalam Kegiatan ini melibatkan beberapa unsur diantaranya Disdikpora Bireuen, Kemenag Bireuen, Dinas PMG,PR dan KB Bireuen serta Polres Bireuen.
Pada hari pertama, Selasa (28/2/ 2017), kegiatan asistensi ini menyasar kepada pemangku kebijakan di lingkungan Sekolah menengah.
Menghasilkan kesepakatan penguatan implementasi P4GN di lingkungan pendidikan melalui peran aktif sekolah dalam pemberdayaan Satuan Tugas Anti Narkoba Pelajar yang telah terbentuk di Sekolah, sosialisasi secara berkala dan test urine di lingkungan Sekolah.
Selanjutnya, Rabu (1/3/2017) menyasar kepada Kepala UPTD Kabupaten Bireuen sebagai peserta kegiatan, mengusung program Saleum Sikula yang akan diterapkan di 3 SD, 3 MIN dan 3 TK di wilayah Kecamatan Jeumpa, Kota Juang dan Kecamatan Kuala sebagai pilot project program.
Program Saleum sikula merupakan program yang menekankan pada optimalisasi peran guru dalam memberikan pemahaman bahaya narkoba dan wawasan kebangsaan melalui penanaman karakter kepada anak usia dini (TK-SD) dengan menggunakan metode ice breaking.
Pada hari ketiga, Kamis (2/3/2017), kegiatan ini menyasar aparatur pemerintah desa dan pendamping desa, fokus pada peran serta desa dalam implementasi P4GN di lingkungan desa dan menghasilkan kesepakatan untuk secara bersama-sama melakukan Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba pada tingkat desa. (Ihkwati)
0 komentar :
Posting Komentar