Hal tersebur dikatakan Le Putra dalam diskusi ringan bersama Ketua Umum PP Taman Iskandar Muda DR. Ir. Syurya Dharma, MBA saat pelantikan PP Taman Iskandar Muda di komplek DPR RI, Kalibata. Jakarta
Provokasi yang dilakukan sejumlah pihak kepada warga menjadi di antara penyebab maraknya tawuran di Ibu Kota. Hal ini kadang dilakukan jaringan pengedar Narkoba untuk mengedarkan Narkoba di suatu wiayah.
"Anarkisme yang diciptakan agar terjadi tawuran, Tawuran bisa terjadi karena adanya provokasi dari pihak luar, kepentingannya sering kali orang yang mau memasok narkoba, supaya mereka mengalihkan perhatian apaparat. Caranya dengan satu, dua orang anak membuat gara-gara sehingga terjadi keributan, ketika ribut pengedarnya bisa aman," tegas Le Putra
Selain pengedar narkoba, perebutan jaringan peredaran narkoba yang diciptakan oleh bandar narkoba, dengan kondisi wilayah yang tidak kondusif, warga pun secara langsung takut melaporkan kalau diwilayahnya ada penyalahguna narkoba. Provokasi ini dilakukan dengan memanfaatkan kelompok anak muda.
"Bisa juga provokasi dengan memanfaatkan geng anak muda. Tingkat tawuran antar warga di Ibu Kota masih sangat tinggi karena adanya kebiasaan buruk di masyarakat yang mudah terprovokasi. Tawuran antar warga dengan mengatasnamakan kelompok tempat tinggalnya seperti kelurahan dan RW hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan
"Sekarang kalau dibandingkan frekuensi tawuran itu, setahu saya di metropolitan lainnya seperti Malaysia, Thailand, Filipina, itu tidak ada lagi tawuran antar kampung," ungkap Le Putra
"Memang ada juga oknum kelompok pemuda kita yang juga menggunakan tawuran dalam tanda petik sebagai alat mereka untuk menarik perhatian pemerintah. Jadi kalau mereka tawuran itu anak-anak itu nantinya bisa merasa dibina, diberikan pelatihan, mereka akan diajak untuk acara pembinaan. Nah kegiatan seperti ini kadang dimanfaatkan juga oleh mereka dengan melakukan tawuran," sambung Le Putra
0 komentar :
Posting Komentar