Jajaran Satnarkoba Polres Jakarta Utara baru saja menggagalkan transaksi narkoba jaringan Lapas. Satu tersangka warga negara Malaysia, Lew Keng Wah, ditembak mati polisi lantaran melakukan perlawanan saat ditangkap (tersangka Lew Keng Wah memohon turun karena ingin buang air kecil. “Tiba-tiba tersangka berusaha merebut senjata petugas dan mengakibatkan pergulatan antara keduanya). Lew Keng Wah merupakan pengatur masuknya narkoba dari sindikat Indonesia - Malaysia. Ia juga pengendali jaringan di beberapa Lapas di Indonesia. Adapun otak pelaku jaringan ini masih di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Karawang, dan sejumlah anggota lainnya di LP Salemba, LP Bulak Kapal, dan LP Gunung Sindur.
Dua pengedar narkoba ditangkap di parkiran Mall Off Indonesia MOI Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jum'at (19/8) sekitar pukul 22.30 WIB. Salah satu tersangka merupakan warga negara Malaysia bernama Lew Keng Wah, sedangkan tersangka lainnya yaitu Sardiyanto alias Yangke yang juga warga Indonesia. Lew Keng Wah tewas diterjang peluru petugas.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Argo Wiyono, mengatakan tim khusus satuan narkoba yang dipimpin langsung AKBP Suhermanto. Dalam melancarkan aksinya, lanjut Suhermanto, Lew Keng Wah dibantu sejumlah bandar besar lainnya dan juga rekan sesama WNA Malaysia yang kini masuk dalam DPO (terkait jaringan asal Aceh ‘Pak Ci’). Namun, Lew Keng Wah akhirnya dibekuk saat bertransaksi dengan Sudiryanto di Mall Of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan ditembak hingga tewas lantaran melawan petugas saat mengembangkan kasus tersebut.
"Total ada sembilan orang tersangka yang kami tangkap di Kalideres, Bekasi, Tomang, Rawa Kalong, Bekasi, dan terakhir dua orang itu di Kelapa Gading. Semuanya berhubungan dengan Lew Keng Wah, dari paling bawah sampai paling tinggi. Lee ini yang paling tinggi," ujar Suhermanto.
Suhermanto menambahkan, selain satu kardus berisi 20 kilogram narkotika jenis saabu itu, polisi juga mengamankan barang bukti ratusan butir pil ekstasi dari tersangka lainnya yang satu jaringan dengan Lew Keng Wah
Ditempat terpisah Kabag Humas BNN RI mengatakan, "Kalau yang di dalam (LP) bisa diatasi (peredaran dan pengendalian narkoba), maka 50% peredaran narkoba di seluruh Indonesia bisa berkurang," ucap Slamet Probadi
0 komentar :
Posting Komentar