Presiden RI Joko Widodo di Gedung JIexpo Kemayoran Hall C1 dan D2 Jakarta Pusar , menghadiri penyuluhan bahaya narkoba, pornografi dan kekerasan. Mengingatkan pelajar menjauhi dan menolak narkoba. Hal itu disampaikan Presiden kepada pelajar tingkat SD, SMP, SMA/SMK
Rabu 11 Oktober 2017.
"Anak-anak, hati-hati dengan namanya narkoba. Kita harus bilang apa? Tidak untuk narkoba!" tegas Presiden.
"Ini (heroin) lebih berbahaya harus dihindari," timpal Jokowi.
Ia meminta kepada para pelajar buat menjauhi narkoba, karena itu menentukan masa depan generasi muda bangsa ke depan. Ia juga meminta pada para pelajar untuk siap menghadapi persaingan dunia.
Pemerintah menyebut narkoba, pornografi, serta kekerasan terhadap anak dan perempuan merupakan masalah besar bangsa. Status darurat bahkan disematkan karena persoalan tersebut.
Jokowi berulang-ulang mengingatkan pelajar agar tidak mudah menerima tawaran apa pun dari orang tak dikenal. Hal itu penting mencegah masuknya narkoba kepada para pelajar.
"Anak-anak semuanya saya titip kalau ketemu orang tak dikenal kemudian menawarkan sesuatu, permen mislanya anak-anak harus langsung menolaknya. Hati-hati, apalagi terhadap orang tak dikenal. Ini hati-hati sekali," ucap Jokowi.
Ia meminta pelajar segera melaporkan kepada guru, satpam, hingga orang tua bila ada seseorang tak dikenal memberikan sesuatu yang mencurigakan.
Ia juga mengingatkan pelajar semakin rajin menuntut ilmu, berdoa kepada Tuhan, dan menjaga tubuh dengan baik. Ketiga hal itu dinilai dapat mencegah pelajar terjerumus narkoba.
"Sekali lagi, belajar yang rajin, rajin sembahyang dan olahraga," pungkas Presiden.
0 komentar :
Posting Komentar