Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan ada relevansinya aksi begal yang marak belakangan ini di Medan dengan penggunaan narkoba.“Mereka (pelaku narkoba) berbuat nekat dengan tindakan kriminal hanya untuk mengonsumsi narkoba. Jadi inilah kenapa yang lain sudah ditindak tegas (begal) tapi yang lain masih tetap ada,” ujarnya saat dijumpai di sela-sela Peresmian Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi Ruas Kualanamu-Sei Rampah, Jumat (13/10/2017) sore di Gerbang Tol Kualanamu.
Mirisnya, kata Paulus, para pelaku begal tak memerdulikan soal HAM dan membunuh korban hanya untuk menguasai barang korban. Inilah yang membuat kepolisian, lanjutnya mengambil tindakan tegas dengan menembak mati.
Dia juga mengungkapkan, tindakan tembak mati pelaku begal semuanya karena pelaku melawan aparat, bukan karena polisi main hakim sendiri.
“Karena memang mereka juga tanpa memandang HAM, jadi kita tidak bisa memberikan toleransi kepada mereka. Ini rata-rata mereka yang ditembak mati, karena mau melarikan diri. Sudah ada dalam dekapan aparat pun melawan dan mengancam. Bahkan ada satu kejadian anggota kita ditusuk. Jadi harus ditembak, ditindakan tegas,” ungkapnya.
Paulus juga mengomentari soal kritis publik tentang rilis daerah rawan begal yang sejatinya harus diikuti dengan menempatkan personel di lokasi tersebut.
“Merilis lokasi yang dianggap rawan itu sifatnya warning dan preventif. Jika Anda melewati daerah itu jangan sendirian dong, jangan larut malam atau jam yang mengandung kerawanan. Kejahatan itu terjadi karena N plus K, niat plus kesempatan. Mungkin niatnya ada tapi kesempatanya enggak ada jadi aman. Tapi mungkin niatnya engak ada tapi kesempatan ada,” paparnya.
“Jadi sebenarnya warning sekaligus memberikan sebuah tanda bahwa kami memberikan penjelasan ke masyarakat, mana wilayah-wilayah yang rawan. Kami sudah susun kekuatan per Polsek, dikomandoin Pak Kapolrestabes dan kita back up dari Polda dan Brimobnya. Nah, minggu depan kami rapat dengan TNI, untuk membicarakan penebalan kekuatan yang mau kita tempatkan di daerah-daerah rawan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Paulus mengimbau kepada siapapun terutama yang sudah punya niat berbuat kriminal, untuk tidak selalu memandang keatas.
“Saya tetap berharap dalam kehidupan ini jangan selalu mau memandang keatas. Bahwa seakan-akan kehidupan mau wah, banyak hal yang kita bisa dikerjaan di bawah secara halal. Kala ke atas terus, akan membuat kita berupaya sedikimian rupa seperti tindakan kriminal hanya untuk menuruti hawa nafsu, ingin kaya, ingin punya ini itu cepat dan sebagainya,” ucapnya.
sumber
sumber
0 komentar :
Posting Komentar