Obat Tradisionals Ampuh dan Aman

  • Latest News

    Diberdayakan oleh Blogger.
    Sabtu, 21 Oktober 2017

    Remaja Usia 14-19 Tahun Sangat Rentan Terhadap Ajakan Pakai Narkoba


    Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai kasus narkoba semakin mengancam anak-anak. Jumlah pengguna narkoba di usia remaja naik menjadi 14 ribu jiwa dengan rentang usia 12-21 tahun. Demikian juga mahasiswa/ mahasiswi dengan rentang usia 20-23 tahun. Artinya, para remaja adalah kelompok usia yang paling rapuh terhadap bujuk rayu untuk mencicipi narkoba.

    Narkoba sudah mengincar generasi produktif sebagai korbannya. Negara ini sangat merugi karena banyak diantara anak muda bangsanya telah diracuni oleh narkoba hingga kehilangan daya saing dan juga potensi.

    Pencegahan dini sangat dibutuhkan kerjasama antara orang tua, guru dan masyarakat. Orang tua sangat berperan penting karena pendidikan awal berasal dai dalam rumah. Orang tua mengarahkan dan membimbing anak-anaknya agar terbentuk karakter yang kritis dan cerdas.

    Pemberian kebebasan yang bertanggungjawab sangat penting khususnya anak yang memasuki masa remaja. Belajar tentang kemandirian dan kejujuran sangat perlu untuk mendasari kehidupan ke depannya.

    Bagaimana seseorang bisa menjadi penyalahguna narkotika/ ketergantungan ?

    1. Faktor keturunan (DNA),
    2. Faktor lingkungan (keluarga, tetangga, sekolah, dan sosial),
    3. Faktor kemudahan mendapatkan zat narkotika.

    Anak-anak sering mencoba narkoba karena keingintahuan tinggi bahkan hal itu terjadi bisa saja karena ajakan dari lingkungan dengan iming-iming yang memberikan surga dunia.Setiap orangtua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menangani anak yang terlibat narkoba.

    1. Ada yang menentang,
    2. Ada yang dapat mentolerir,
    3. Ada yang menolak sama sekali.

    Narkoba tidak hanya merusak masa depan anak, tetapi juga merusak kebahagian orang tua, keluarga, dan bangsa. Orang tua perlu tahu bahwa narkoba adalah barang haram yang dilarang semua agama dan merupakan zat/obat paling berbahaya.

    Bandar sudah meregenerasi pangsa pasar, hingga anak TK dan SD pun sudah ada yang terkena narkoba.

    Sebagai Organisasi kemasyarakatan dan mempunyai website, Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara), yang turut berperan aktif dalam mengampanyekan bahaya narkoba secara meluas sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman tentang situasi dan masalah narkoba yang ada.

    Menurut Wakil Ketua Umum Gema Nusantara Anti Narkoba Le Putra, modus peredaran gelap narkoba semakin membahayakan keselamatan generasi muda. “Ini tidak bisa hanya kita pasrahkan kepada petugas pemerintah seperti BNN atau Polri. Tetapi seluruh elemen masyarakat harus turut terlibat dalam mencegah peredarannya.

    Ciri-ciri peredaran narkoba di lingkungan sekolah dasar. Misalanya dengan modus permen narkoba.

    “Permen ini sebenarnya adalah narkoba, yang dibungkus dan didesain layaknya makanan ringan. Bahkan permen narkoba ini banyak beradar di kalangan pelajar, dengan harga sekitar Rp. 1.000-Rp. 3.000.

    Bagaimana cara membedakan antara permen narkoba dengan permen biasa? Untuk orang awam tentu akan mengalami kesulitan dalam membedakannya. Namun menurut ketua penyuluh BNN ini, perubahan perilaku anak bisa dijadikan salah satu patokan sederhana.

    “Perubahan perilaku misalnya terjadi pada anak. Jika anak tadinya periang menjadi pendiam. Bahkan pada saat yang parah kebutuhan uang jajan anak-anak semakin meningkat, dan jika sampai pada taraf kecanduan maka anak akan melakukan segala cara untuk mendapatkan narkoba. Seperti mencuri dan tindakan kriminal lainnya,” ungkap dia.

    Le Putra juga menjelaskan beberapa ciri-ciri permen yang diduga mengandung narkoba, yaitu:



    1. Permen berbentuk gagang dengan kemasan berlabel Cannabis. Permen ini diduga mengandung ganja.



    2. Lolipop warna-warni mengandung bahan pembuat sabu-sabu.



    3. Strawberry Meth atau Strawberry Quick. Merupakan narkoba kristal berbentuk bulat mirip permen Pop Rock rasa strawberry.



    4. Berbentuk permen karet. Permen ini merupakan hasil olahan ekstasi dan dikemas dengan bungkus kartun lucu dengan merek permen karet yang biasa dijumpai.



    5. Lysergic Acid Diethylamide (LSD) yaitu permen berbentuk sebesar perangko, bergambar kartun lucu dan colorful. Permen narkoba ini mengandung zat Lisergida.



    6. Permen Magic Pop, mirip Pop Rock dan mengandung amphetamine.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar :

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Remaja Usia 14-19 Tahun Sangat Rentan Terhadap Ajakan Pakai Narkoba Rating: 5 Reviewed By: GentaraNews
    Scroll to Top